Monday, June 15, 2020

IKM - Komunikasi Efektif dan Penghalang Komunikasi


    Komunikasi efektif adalah pertukaran informasi, ide perasaan yang menghasilkan perubahan sikap sehingga terjalin sebuah hubungan baik antara pemberi pesan dengan penerima pesan. berikut adalah tahap-tahap dokter dalam melakkukan komunikasi efektif:
1. pertanyaan yang diajukan utamakan pertanyaan terbuka baru pertanyaan tertutup
2. dokter mendengar dengan aktif dengan bahasa tubuh yang sesuai, dengan memberikan umpan balik, refleksi isi-perasaan, dan merangkum
3. dalam memberikan informasi dokter menggunakan bahasa yang sederhana, jujur, dan lengkap agar pasien dapat paham.
4. dokter tidak memotong pembicaraan, tidak mencela, tidak melakukan asumsi, tidak melakukan evaluasi/ pelecehan terhadap tindakan pasien (baik secara verbal maupun non verbal)

    Penghalang Komunikasi dapat menyebabkan komunikasi yang berlangsung tidak efektif, sehingga kita harus mencari tahu barrier-barrier apa saja pada saat komunikasi:
1. Physical barrie: fokus pasien yang terganggu karena keadaan lingkungan (cth: lingkungan berisik, tempat duduk dokter yang jauh, dokter menggunakan face shield)
2. Cultural barrier: suku budaya yang berbeda antara dokter dan pasien (cth: dokter menggunakan bahasa halus dan sopan sedangkan pasien menggunakan budaya ceplas-ceplos)
3. Langue/ semantic barrier: kendala dalam jenis bahasa, dialek, serta jargon/istilah medis di masyarakat. (cth: biasanya pada bakti sosial di wilayah bencana, dokter merupakan dokter bantuan dari wilayah lain)
4. Perceptual barrier: dugaan dan persepsi pasien yang belum tentu sama dan benar (cth: misalkan pasien ingin bertanya setelah melihat muka dokter kumisan dan terdapat codet sudah dipersepsikan pasien galak sehingga tidak jadi bertanya)
5. Interpersonal barrier: ketidakmampuan dokter dalam mengetahui dan menangkap informasi secara jelas saat anamnesis. (cth: pasien enggan menceritakan keluhannya ataupun dokter yang malas menggali informasi rasa ingin tahu)
6. Gender barrier: perbedaan jenis kelamin antara dokter-pasien sehingga pasien tidak mau menunjukkan benjolan pada daerah yang sensitiv. (cth: benjolan pada payudara)
7. Emotional/ psychologic barrier: keterlibatan emosi pemberi maupun penerima informasi. (cth: dokter baru pertama kerja sehingga gerogi saat berkomunikasi dan melakukan pemeriksaan dengan baik ke pasien).

No comments:

Post a Comment

Kenapa harus menulis?

Menulis dapat membuat kita menjadi lebih baik. Menulis menyebarkan informasi yang bermanfaat. Dengan menulis kita dapat menghibur orang lain...