Saturday, June 6, 2020

PANDUAN UMUM PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA BARU


Sumber: PKKMB thn 2019 Kemenrisetdikti


Apa itu kaderisasi?
Adalah proses yg harus dipaksakan ada karena hilangnya setengah pemain andalan, sehingga perlu mencari pengganti dgn cara membentuk kepribadian orang2 yg akan memegang peran penting dalam kehidupan kampus kedepannya agar tridharma dapat terwujud.

Tujuan ospek? Menurut kemenrisetdikti
1. Mengenalkan dan menanamkan 4 pilar berbangsa dan bernegara sbg pentingnya kesadaran berbangsa sehingga sikap dan perilaku cinta serta pengabdian 
2. Mengenalkan sistem tata kelola perguruan tinggi kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler
3. Memberikan pendidikan karakter mental ideology
4. Mendorong mahasiswa proaktif beradaptasi dan membentuk jejaring persahabatan dgn lingkungan baru
5. memotivasi dan mendorong mahasiswa baru memiliki rasa percaya diri yang tinggi

Asas pelaksanaan PKKMB terdiri dari:
1. Asas keterbukaan, yaitu semua kegiatan penerimaan mahasiswa baru dilakukan secara terbuka, 
baik dalam hal pembiayaan, materi/substansi kegiatan, berbagai informasi waktu maupun 
tempat penyelenggaraan kegiatan;
2. Asas demokratis, yaitu semua kegiatan dilakukan dengan berdasarkan kesetaraan semua pihak, 
dengan menghormati hak dan kewajiban masing-masing pihak yang terlibat dalam kegiatan 
penerimaan mahasiswa baru tersebut; dan
3. Asas humanis, yaitu kegiatan penerimaan mahasiswa baru dilakukan berdasarkan kemanusiaan 
yang adil dan beradab, dan prinsip persaudaraan serta anti kekerasan.

    Evaluasi dilakukan untuk melihat keberhasilan pencapaian tujuan program sekaligus menganalisis manfaat materi/aktivitas, efektivitas dan efisiensi, termasuk analisis kelemahan dan kendala yang terjadi pada penyelenggaaan kegiatan. Evaluasi dilaksanakan selama kegiatan berlangsung antara lain dengan cara mengedarkan kuesioner kepada para mahasiswa baru. Pelaksanaan ospek tidak boleh menghadirkan kekerasan fisik, verbal dan mental pada mahasiswa baru. Pelarangan ini resmi berdasarkan surat edaran dari Kemristekdikti nomor 253/B/SE/VIII/2016 tentang pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru.
    Jika mahasiswa baru melakukan kesalahan, maka sebagai bentuk sanksinya, tim komdis melakukan dan mengajarkan anak tersebut  mengevaluasi dirinya
1. menegur dgn tegas (feedback)
2. meminta alasan mengapa mahasiswa tersebut bisa membuat kesalahan itu.
3. Konsekuensi yang diberikan pun haruslah yang punya manfaat dan berhubungan dengan kesalahan bukan membuat dia dipermalukan (semacam perintah joget atau menyanyi di depan banyak orang, tapi hukumannya bisa berupa membuat essay, besok datang lebih pagi dibanding yg lain agar merasakan enaknya datang pagi, atau bahkan harus berkenalan dengan semua staf dosen agar mengerti pentingnya tdk sombong dgn lingkungan sekitar). Hal ini sesuai dengan kenyataan yang terjadi di perkuliahan: ujian tdk belajar = tdk bisa = dosen memberikan feedback/ditegur = nilai kecil = konsekuensi harus remedial belajar kembali (tidak ada dosen yg akan mencari2 kesalahan mahasiswa kalo dia itu sudah benar)


    Kesimpulannya buat generasi kuliah zaman sekarang lebih baik kita berfokus kepada memperbaiki kepribadian yg mereka bawa sesuai dgn kepribadian jurusan kuliah yg akan mereka jalani, dengan cara sharing mental ideologi, diskusi kasus, serta role model agar mereka terbayang bahwasanya kalau mereka mau survival di lingkungan baru ini mereka harus memiliki pola pikir dan attitude seperti para kaka tingkatnya. Jadi tidak berguna bentak-bentak orang lain saat proses ospek, Karena kalian ketemu mereka pada umur mereka sudah lebih dari 18 thn saat pola pikir mereka sudah terbentuk. Cara merubah pola pikir seseorang itu susah karena ngebentuknya aja perlu bertahun-tahun sampai umur mereka seperti sekarang. Ya, mungkin aja bentak-bentakmu itu berguna untuk sebagian maba yang penurut. Tapi sebagian lagi? Yang jiwanya lebih ke bajak laut, pemberontak? Bentak-bentaknya kalian itu bakal bikin mereka malah hilang respect sama kalian dan bahkan sebabkan dendam yg akan diturunkan ke junior selanjutnya. 
    Kenapa bisa gitu? Karena mereka bukan buatan pabrik yg dimana bisa kalian bentuk secara keras emosinya, bagaimana kalo orgtuanya tahu dan tidak setuju thd hal ini? Bakal jadi kasus yg terkenal yg dijadikan hukuman kembali buat kampus dan blacklist kepada para alumnus, Kalian selesai marah-marah dgn bangga tanpa berfikir hal yang akan terjadi di selanjutnya. Sekian tulisan dari saya, semoga hal ini bisa jadi introspeksi diri kita semua dalam hal berfikir lebih jernih lagi terhadap suatu adat kebiasaan turun temurun terutama saat masa orientasi kampus. Saya ucapkan terimakasih dari segala sumber yg membantu saya dalam membuat tulisan ini, mohon maaf bila ada salah kata dan terimakasih telah mampir di blog saya. wassalam

No comments:

Post a Comment

Kenapa harus menulis?

Menulis dapat membuat kita menjadi lebih baik. Menulis menyebarkan informasi yang bermanfaat. Dengan menulis kita dapat menghibur orang lain...